Bagi kita, remaja yang memiliki orang tua berkecukupan, tentu kehidupan ini bisa dilalui dengan indah. Apalagi yang bisa mengecap ?nikmatnya? bangku sekolah. Selain bisa mendapatkan pendidikan sebagai bekal masa depan, kita juga bisa merasakan romantika remaja di sekolahan. Kata sebagian orang sih, nantinya kenangan yang paling dikenang adalah masa-masa indah di sekolah.
Namun bagaimana mereka yang tidak bisa mengenyam kehidupan yang menyenangkan seperti remaja lain? Padahal di sekeliling kita begitu banyak remaja yang orang tuanya tak mampu, bahkan tidak punya sama sekali. Seperti Udin misalnya, seorang anak jalanan yang ditemui di dekat masjid, belum lama ini. Cowok berusia 16 tahun ini adalah potret sisi lain kehidupan remaja masa kini yang benar-benar berbeda.
Hari-hari Udin lebih banyak dihabiskan di jalanan. Tak ada waktu untuk ikut meramaikan kegiatan remaja di anjungan Pantai Marina maupun tempat hiburan lainnya. Apalagi untuk shopping dan berburu pakaian model terbaru. Udin juga tak melanjutkan sekolah sbelum tamat SD. Alasan ekonomi katanya.
Karena itu, Udin pun terjun ke dunia kerja. Waktunya tersita untuk bekerja dan mengumpulkan rupiah. Tak Ada warna-warni kehidupan remaja masa kini di dirinya. Matanya nanar ketika menceritakan itu.
Nah, adakah teman-teman remaja peduli akan kehidupan yang dilakoni Udin? Ataukah remaja masa kini hanya hura-hura aja.
?Iya juga sih kalau dipikir-pikir. Ternyata ada juga anak muda di luar sana yang tidak seberuntung kita. Ketika kita sedang asyik bercanda ria dengan teman-teman di sekolah, mereka malah sibuk di jalanan mencari uang untuk sekadar makan,? komen Agus, siswa kelas XII IPS-1 SMA Futuhiyyah Mranggen, setelah berpikir sejenak.
Maka menurut cowok yang tengah giat-giatnya belajar jelang ujian nasional ini, remaja yang lain harusnya lebih peduli. ? tapi jangan terlalu larut dong. Kalau perlu kita harus ikut memikirkan nasib teman-teman kita yang kurang beruntung itu. Yah, seperti mengadakan bakti sosial lewat OSIS misalnya,? Kata Agus.
Komen senada datang dari Hadi. Menurut cowok dari MAN 1 Semarang ini, sudah saatnya remaja mulai ikut berpikir mengenai kehidupan sosial. ?Karena kita ini masih berusia remaja, yah sepertinya kehidupan anak muda jalanan seperti itulah yang harus kita pikirkan. Cobalah membantu,? kata siswa kelas XI-2 ini.
Namun Hadi tidak bisa merinci bentuk bantuan dan kepedulian yang bagaimana yang harus dilakukan untuk remaja seperti Udin. Tapi maklumlah, kalau pun Hadi tahu, belum tentu dia mampu mewujudkannya. Nah kalau begitu, anak-anak jalanan seperti Udin tanggung jawab siapa dong? Mereka tentu tidak bisa ?ditelantarkan? begitu saja. Ya gak, tampaknya harus ada yang turun tangan nih.
Namun bagaimana mereka yang tidak bisa mengenyam kehidupan yang menyenangkan seperti remaja lain? Padahal di sekeliling kita begitu banyak remaja yang orang tuanya tak mampu, bahkan tidak punya sama sekali. Seperti Udin misalnya, seorang anak jalanan yang ditemui di dekat masjid, belum lama ini. Cowok berusia 16 tahun ini adalah potret sisi lain kehidupan remaja masa kini yang benar-benar berbeda.
Hari-hari Udin lebih banyak dihabiskan di jalanan. Tak ada waktu untuk ikut meramaikan kegiatan remaja di anjungan Pantai Marina maupun tempat hiburan lainnya. Apalagi untuk shopping dan berburu pakaian model terbaru. Udin juga tak melanjutkan sekolah sbelum tamat SD. Alasan ekonomi katanya.
Karena itu, Udin pun terjun ke dunia kerja. Waktunya tersita untuk bekerja dan mengumpulkan rupiah. Tak Ada warna-warni kehidupan remaja masa kini di dirinya. Matanya nanar ketika menceritakan itu.
Nah, adakah teman-teman remaja peduli akan kehidupan yang dilakoni Udin? Ataukah remaja masa kini hanya hura-hura aja.
?Iya juga sih kalau dipikir-pikir. Ternyata ada juga anak muda di luar sana yang tidak seberuntung kita. Ketika kita sedang asyik bercanda ria dengan teman-teman di sekolah, mereka malah sibuk di jalanan mencari uang untuk sekadar makan,? komen Agus, siswa kelas XII IPS-1 SMA Futuhiyyah Mranggen, setelah berpikir sejenak.
Maka menurut cowok yang tengah giat-giatnya belajar jelang ujian nasional ini, remaja yang lain harusnya lebih peduli. ? tapi jangan terlalu larut dong. Kalau perlu kita harus ikut memikirkan nasib teman-teman kita yang kurang beruntung itu. Yah, seperti mengadakan bakti sosial lewat OSIS misalnya,? Kata Agus.
Komen senada datang dari Hadi. Menurut cowok dari MAN 1 Semarang ini, sudah saatnya remaja mulai ikut berpikir mengenai kehidupan sosial. ?Karena kita ini masih berusia remaja, yah sepertinya kehidupan anak muda jalanan seperti itulah yang harus kita pikirkan. Cobalah membantu,? kata siswa kelas XI-2 ini.
Namun Hadi tidak bisa merinci bentuk bantuan dan kepedulian yang bagaimana yang harus dilakukan untuk remaja seperti Udin. Tapi maklumlah, kalau pun Hadi tahu, belum tentu dia mampu mewujudkannya. Nah kalau begitu, anak-anak jalanan seperti Udin tanggung jawab siapa dong? Mereka tentu tidak bisa ?ditelantarkan? begitu saja. Ya gak, tampaknya harus ada yang turun tangan nih.
0 komentar:
Posting Komentar
Informasi Pilihan Identitas:
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).